Catatan pengantar untuk seri surat ulang tahun, tersedia di sini.
Seluruh nama, tempat,
dan waktu dalam surat telah saya samarkan.
***
Selamat malam teman yang baru saling
kenal di kampus.
Bisakah kita sepakat bahwa semua
orang pernah kebingungan tentang suatu hal? Yeah, maksud saya, ketika bingung,
seseorang bisa terjebak dalam suasana personal yang rumit. Beberapa orang
berhadapan dengan momen konyol ketika bingung. Saya pernah melamun di Indomaret
dan membeli kaleng susu, tidak ada yang salah sampai saya sadar bahwa pada
awalnya saya hendak membeli sebongkah sabun.
Saya sering kebingungan ketika
mendapati seorang kawan baik berulangtahun. O, saya bisa pura-pura lupa tapi
itu tidak baik untuk kesehatan pikiran: Rasa bersalah datang tiba-tiba setelah
semua terlambat. Akhir-akhir ini saya melakukan kelupaan, tapi bukan pura-pura.
Jadi, selamat ulang tahun, Bu Guru.
Beberapa kawan tentu saja sudah memberi doa. Mungkin tentang usia, jodoh,
sukses, dan sebagainya. Saya ingin mencari celah yang belum diucapkan orang:
saya ingin punya lampu dalam kepala, yang ketika ada masalah dalam hidup, lampu
itu menyala untuk memberi solusi, seperti di film-film kartun, tapi saya belum
punya lampu itu, semoga sampean punya, di ulang tahun ini. Sebab, biasanya,
orang yang makin dewasa makin mampu menolong diri sendiri.
Wah, tapi itu doa yang klise juga
ternyata. Tidak apa-apa. Saya memang sering kebingungan. Sekali lagi, selamat.
***
Dewi:
Sepakat, sekarang muncul kebingungan dalam diri saya. Gimana cara
balas pesan ini.
Terimakasih banyak niat baikmu, meski akhirnya sama sama bingung.
Sungguh saya terharu.