Rabu, 05 Januari 2022

Hasrat Bersenang-senang

Catatan pengantar untuk seri surat ulang tahun, tersedia di sini.

Seluruh nama, tempat, dan waktu dalam surat telah saya samarkan.

 

***


Selamat siang, Hanna. Di kotaku sekarang lagi mendung dan ini suasana yang nyaman buat nulis surat mini.


Secara umum, pikiranku kadang meloncat-loncat ketika berpikir untuk merayakan sesuatu dengan kreatif. Dan sejauh ini aku cuma merayakan sesuatu dengan menulis. Dengan kata lain, aku hanya mencoba untuk membuat tulisan-tulisan berbeda untuk satu topik. Well, selamat ulang tahun, Han.


Nah, itu ide utama dari surat ini: ucapan selamat ulang tahun. Percaya atau tidak, menulis ucapan ulang tahun, bagiku, agak susah. Pertama, tidak semua orang dalam lingkaranku yang aku kirim. Kedua, menulis surat sama seperti menulis pada umumnya: harus elegan dan tidak klise. Sekarang kombinasinya lengkap: aku harus nulis surat ulang tahun untuk kawan dekat tanpa terjebak pada ungkapan klise.


Demi membuat atmosfer yang sedikit berbeda, sebenarnya ucapan itu pengen aku kirim kemarin, dengan kalimat utama kira-kira seperti ini:


"Halo, Hanna, selamat ulang tahun. Tentu saja seharusnya sampean ulang tahun besok, tetapi mari persetan dengan tanggal dan kita berpura-pura tanggal tidak penting untuk merayakan apa-apa yang kita anggap baik. Jika pura-pura ini bisa kita rayakan dengan presisi, kita akan ahli berpura-pura atau tidak berpura-pura, untuk segala hal yang kita anggap baik di lain waktu--jika itu memang dibutuhkan."


Tetapi karena pertimbangan momen, terasa kurang pas. Mari kita pinjam saja aspek yang cukup menarik: pura-pura. Sekarang Hanna sudah ada di usia 23, jika tahun lahir di atas kertas itu benar. 23 tahun bukan usia yang menarik jika kita masih terjebak pada nilai-nilai umum yang mendefinisikan bagaimana manusia yang baik di usia 23 tahun: Memiliki pekerjaan tetap, memiliki pasangan, memiliki keturunan, dan sebagainya, dan seterusnya.


Bagi wanita, problemnya makin kompleks. Nah, ada satu harapan sederhana: Semoga sampean tetap memiliki hasrat bergelora untuk bersenang-senang, di mana saja, kapan saja. Sebab semakin menua, hasrat ini kadang makin berkarat atau bengkok atau malah hancur sama sekali. Kebanyakan kita menua dengan kondisi ancur-ancuran tanpa keinginan mencapai visi ketika muda. Semoga sampean tidak begitu.


Semoga ada jodoh--jika sampean berharap demikian. Wah, ini doa paling klise--maaf. Yang jelas semoga banyak uang.


Jika kalimat-kalimat di atas terasa kurang padu, mohon dimaklumi, karena merasa surat ini harus unik, aku menulis dalam satu kali tulis tanpa harus melakukan editing atau semacamnya. Jika sampean merasakan ada kalimat yang kikuk, itu baik, sebab untuk mengucapkan ulang tahun aku memang keseringan kikuk. Tetapi aku sedang tidak rela kalah dengan rasa kikuk lalu melewatkan hari ulang tahun kawan.

 

***

 

Balasan dari Hanna:


Selamat siang.

 

Rupa-rupanya, saya ketularan satu sisi Cacak yang tidak memedulikan tanggal lahir. Semalem, tanggal lahir di Facebook saya sembunyikan. Ya, sudah bisa dipastikan jika tanggal lahir tertera di Facebook, semua yang berkawan dengan saya akan mendapatkan notifikasi. Akhirnya, banyak ucapan mengalir dari kawan-kawan. Berbeda dengan hari ini, Cacak jadi orang kedua yang mengucapkan. Cukup untuk diapresiasi, karena Cacak hafal tanggal lahir saya. Sejujurnya, saya mulai lupa dengan tanggal lahir kawan-kawan.

 

Angka 23 tidak menghilangkan hasrat saya untuk bersenang-senang, nongki, jalan-jalan, ke Magetan, Banyuwangi, Surabaya, terlebih sama kawan-kawan. Jadi, kapan kita maen?

 

Semoga ada jodoh.. emm sementara saya mengamini jodoh dalam bidang pendidikan dan cuan. Untuk pasangan, semoga Tuhan menyiapkan yang terbaik. Hehe. Untuk doa banyak uang, saya amini duluan.

 

Oke, terimakasih atas sederet ucapan yang Cacak tulis. Tak pernah bosan baca tulisan Cacak, apa pun topiknya. Saya sering menyebut nama Cacak ketika membicarakan tulisan bersama satu kawan. Saya heran, dia bisa mengambil kesimpulan kalau saya suka sama Cacak. Cukup renyah untuk jadi bahan tawa. Manusia memang suka mengambil kesimpulan dari apa yang mereka lihat. Untungnya bukan Mbakyunya Cacak yang menyimpulkan demikian. Pasalnya saya sering dianggap merebut pacar kawan nongki. Lho, jadi curhat.  Terima kasih juga sudah mengakui saya sebagai kawan dekat.

 

Semoga segera memulih, Cak.