Catatan pengantar untuk seri surat ulang tahun, tersedia di sini.
Seluruh nama, tempat,
dan waktu dalam surat telah saya samarkan.
***
Selamat siang, Hanna. Di kotaku sekarang lagi
mendung dan ini suasana yang nyaman buat nulis surat mini.
Secara umum, pikiranku kadang
meloncat-loncat ketika berpikir untuk merayakan sesuatu dengan kreatif. Dan
sejauh ini aku cuma merayakan sesuatu dengan menulis. Dengan kata lain, aku
hanya mencoba untuk membuat tulisan-tulisan berbeda untuk satu topik. Well,
selamat ulang tahun, Han.
Nah, itu ide utama dari surat ini:
ucapan selamat ulang tahun. Percaya atau tidak, menulis ucapan ulang tahun,
bagiku, agak susah. Pertama, tidak semua orang dalam lingkaranku yang aku
kirim. Kedua, menulis surat sama seperti menulis pada umumnya: harus elegan dan
tidak klise. Sekarang kombinasinya lengkap: aku harus nulis surat ulang tahun
untuk kawan dekat tanpa terjebak pada ungkapan klise.
Demi membuat atmosfer yang sedikit
berbeda, sebenarnya ucapan itu pengen aku kirim kemarin, dengan kalimat utama
kira-kira seperti ini:
"Halo, Hanna, selamat ulang
tahun. Tentu saja seharusnya sampean ulang tahun besok, tetapi mari persetan
dengan tanggal dan kita berpura-pura tanggal tidak penting untuk merayakan
apa-apa yang kita anggap baik. Jika pura-pura ini bisa kita rayakan dengan
presisi, kita akan ahli berpura-pura atau tidak berpura-pura, untuk segala hal
yang kita anggap baik di lain waktu--jika itu memang dibutuhkan."
Tetapi karena pertimbangan momen,
terasa kurang pas. Mari kita pinjam saja aspek yang cukup menarik: pura-pura.
Sekarang Hanna sudah ada di usia 23, jika tahun lahir di atas kertas itu benar.
23 tahun bukan usia yang menarik jika kita masih terjebak pada nilai-nilai umum
yang mendefinisikan bagaimana manusia yang baik di usia 23 tahun: Memiliki
pekerjaan tetap, memiliki pasangan, memiliki keturunan, dan sebagainya, dan
seterusnya.
Bagi wanita, problemnya makin
kompleks. Nah, ada satu harapan sederhana: Semoga sampean tetap memiliki hasrat
bergelora untuk bersenang-senang, di mana saja, kapan saja. Sebab semakin
menua, hasrat ini kadang makin berkarat atau bengkok atau malah hancur sama
sekali. Kebanyakan kita menua dengan kondisi ancur-ancuran tanpa keinginan
mencapai visi ketika muda. Semoga sampean tidak begitu.
Semoga ada jodoh--jika sampean
berharap demikian. Wah, ini doa paling klise--maaf. Yang jelas semoga banyak
uang.
Jika kalimat-kalimat di atas terasa
kurang padu, mohon dimaklumi, karena merasa surat ini harus unik, aku menulis
dalam satu kali tulis tanpa harus melakukan editing atau semacamnya. Jika
sampean merasakan ada kalimat yang kikuk, itu baik, sebab untuk mengucapkan
ulang tahun aku memang keseringan kikuk. Tetapi aku sedang tidak rela kalah
dengan rasa kikuk lalu melewatkan hari ulang tahun kawan.
***
Balasan dari Hanna:
Selamat siang.
Rupa-rupanya, saya ketularan satu
sisi Cacak yang tidak memedulikan tanggal lahir. Semalem, tanggal lahir di
Facebook saya sembunyikan. Ya, sudah bisa dipastikan jika tanggal lahir tertera
di Facebook, semua yang berkawan dengan saya akan mendapatkan notifikasi.
Akhirnya, banyak ucapan mengalir dari kawan-kawan. Berbeda dengan hari ini,
Cacak jadi orang kedua yang mengucapkan. Cukup untuk diapresiasi, karena Cacak
hafal tanggal lahir saya. Sejujurnya, saya mulai lupa dengan tanggal lahir kawan-kawan.
Angka 23 tidak menghilangkan hasrat saya
untuk bersenang-senang, nongki, jalan-jalan, ke Magetan, Banyuwangi, Surabaya,
terlebih sama kawan-kawan. Jadi, kapan kita maen?
Semoga ada jodoh.. emm sementara saya
mengamini jodoh dalam bidang pendidikan dan cuan. Untuk pasangan, semoga Tuhan
menyiapkan yang terbaik. Hehe. Untuk doa banyak uang, saya amini duluan.
Oke, terimakasih atas sederet ucapan
yang Cacak tulis. Tak pernah bosan baca tulisan Cacak, apa pun topiknya. Saya
sering menyebut nama Cacak ketika membicarakan tulisan bersama satu kawan. Saya
heran, dia bisa mengambil kesimpulan kalau saya suka sama Cacak. Cukup renyah
untuk jadi bahan tawa. Manusia memang suka mengambil kesimpulan dari apa yang
mereka lihat. Untungnya bukan Mbakyunya Cacak yang menyimpulkan demikian.
Pasalnya saya sering dianggap merebut pacar kawan nongki. Lho, jadi curhat. Terima kasih juga sudah mengakui saya sebagai
kawan dekat.
Semoga segera memulih, Cak.