Rabu, 15 April 2020

Kelebihan Orang Kurus

Sejak satu juta tahun lalu saya suka mengeluh karena tubuh sepertinya kehilangan kemampuan untuk lebih berisi, tidak peduli makan tiga kali atau lima kali atau tujuh ribu kali sehari, tetap saja kurus. “Mungkin kau cacingan,” kata seorang teman. “Bukan,” sanggah saya segera, “kata peramal, aku bukan cacingan, hanya perlu menikah.”

Menurut peramal menikah adalah solusi kekurusan dan saya bersyukur ia tidak menganggap semua penyebab kurus adalah cacingan. Karena jika demikian kita bisa berkesimpulan bahwa menikah adalah obat cacingan.  

Sepertinya tuan peramal keliru dan barangkali pandangan yang ia klaim ajaib itu memang kerap meleset. Kawan saya beberapa tahun lalu menikah dan kini tubuhnya tetap saja tipis seperti tubuh saya, atau dalam pengucapan yang lebih sopan: Posturnya minimalis. Dan kawan yang demikian cukup banyak. Saya tidak akan menyarankan mereka menikah lagi dengan perkiraan bahwa pernikahan pertama mereka tidak mengandung obat cacingan.

Dengan perangai yang lebih ilmiah saya mencoba mencari musabab kurus dan apa gerangan solusinya. Dari banyak artikel yang ditampilkan mesin pencari, penjelasan cukup sederhana adalah begini. Kurus disebabkan makanan yang dikonsumsi seseorang tidak memenuhi kebutuhan standar kalori tubuhnya. Perhitungan sederhana, jika kebutuhan kalori tiap hari 1000, namun makanan yang disantap hanya mengandung 700 kalori, tidak elok berharap berat badan bertambah. Tentang cara melihat kebutuhan kalori tubuh sudah menjamur di internet.

O, ternyata biang masalahnya adalah kalori, bukan menikah, setidaknya menurut penuturan ahli gizi. Tuan peramal sepertinya perlu lebih banyak belajar.

Tanpa berupaya mempersulit keadaan, anda yang ingin lebih berisi—sebagaimana saya—jangan dulu menganggap memenuhi kebutuhan kalori adalah perkara enteng. Jika menginginkan hasil maksimal, anda perlu nyemil makanan berkelas tiap hari: Oats, peanut butter, buah (yang mengandung gula), daging, dan telur. Sekali lagi, tiap hari.

Cemilan di atas sangat baik bagi kebutuhan gizi tubuh saya namun tidak baik bagi isi dompet. Dengan demikian saya memilih tidak mengeluh lagi tentang tubuh kurus dan mencoba membuat daftar kelebihan bertubuh minimalis, atau dalam pengucapan di atas: bertubuh tipis. Berikut daftarnya.

Pertama, dianggap tirakat. Saya kira ini kelebihan yang cukup keren meski tidak ilmiah. Anda bisa mengatakan orang kurus kurang makan dan mereka bisa menjawab dengan sedikit nuansa sufistik: Saya tirakat, Kisanak, tidak ada orang tirakat yang berpipi chubby dan bertubuh bulat.

Kedua, mampu mengeluarkan bunyi. Saya tidak tahu apakah orang kurus lain mampu memproduksi bunyi-bunyian, tapi saya bisa. Sedikit memutar dengan lembut jempol kaki, tulang-tulang seperti saling bertabrakan dan mengeluarkan bunyi ritmis: Cetok! Cetok! Cetok! Beberapa kali sendi juga berbunyi demikian.

Jika saya menginginkan bunyi dengan tempo cepat, saya bisa sedikit memutar secara berlawanan antara tubuh bagian atas dan bawah, maka di bagian pinggang akan berbunyi: krutuk! Mungkin 10 atau 20 orang kurus, dengan pembagian nada ketukan sedemikian rupa, dapat membikin musik keroncong alami.

Ketiga, mudah nyelip. Saya tidak pernah berharap dikejar orang bertubuh besar di tengah kerumunan. Namun jika itu sangat sangat terpaksa terjadi, sepertinya saya akan mudah lari darinya karena anda sendiri pasti dapat membayangkan betapa mudahnya orang kurus menyelip di tengah keramaian seolah dirinya selembar kertas. Saya pernah terjebak di stadion dan berhasil menyusup keluar melalui pagar buatan yang sedikit kedodoran. “Jiamput!” kata orang yang melihat usaha saya berhasil sedangkan ia gagal.

Keempat, mudah disimpan. Ah, meski saya tidak berharap dikutuk menjadi barang, sepertinya hal ini tidak bisa dibantah: saya mudah disimpan. Tentu saja jika ada psikopat yang usil menaruh saya pada bagasi mobil atau kulkas satu pintu. Baiklah karena saya sangat tidak berharap ini terjadi, anggap saja mudah disimpan adalah perkataan lain dari hemat tempat.

Kelima, saya kehabisan ide. Silakan jika anda kurus dan merasa daftar saya masih kurang bisa menambah sendiri. Misalnya orang kurus mudah terbang ditiup angin seperti layang-layang. Tentu saja ini kelebihan karena tidak perlu sayap untuk dapat terbang. Meskipun ini cara terbang yang tidak akademis dan ilmiah, setidaknya sudah lebih baik dari pada peramal yang menganggap obat kurus adalah menikah.