Tempo hari harus tinggal di rumah guru, beberapa
hari. Di sana saya dapat santai sepenuhnya: istirahat, makan, baca buku,
ngobrol, jalan-jalan. Well, cukup menjadi oase.
Di hari kedua, saya didatangi tiga orang laki-laki. Mereka
menyebut nama saya. Tahu kampus saya. Bahkan mengenal orang-orang dekat saya. Selama
hari itu, kami mengobrol dengan asik. Satu-satunya yang mengganjal dan membuat
jengkel, saya tak ingat nama mereka! Bahkan, saya tak ingat di mana bertemu mereka.
Selama berbincang saya pura-pura mengenal mereka dengan
baik. Sebagaimana mereka mengenal saya. Sembari terus mencoba mengingat. Tapi tak
ada memori tentang orang-orang ini. Saya mengumpat ingatan yang begitu payah. Saya mengumpat keteledoran diri mengingat seseorang.