“Kok mikir negara dan bangsa, mikir hidup sendiri saja belum selesai,” kata bocah pertama.
Bocah kedua tampak tidak setuju, dan menyesap kopi panas sebelum akhirnya menimpali, “Tapi kadang karena mikir negara dan bangsa inilah, masalah kita jadi
tampak kecil dan bisa selesai.”
Percakapan dua bocah yang serba mbuh.