Sabtu, 18 Mei 2019

Surat Untukmu


Aku mengaku,
Diam-diam merindumu
Entah sampai kapan.

Long-long panjang pada malam,
Mimpi-mimpi hadir tanpa diundang
Menyisakan gambar wajah yang tak kunjung hilang.

Aku berdiri,
Berbisik pada hati
Haruskah mencinta seperti ini?

Simfoni berbunyi untuk menghibur
Seorang neo-majnun yang berharap mujur,
Di sebuah kesendirian.

Aku mengaku
Ada kau di dalam sini,
Yang masih tak terucap
Melejarkan pun menyiksa.

Ini surat untukmu
Meskipun entah kau kan tahu
Cinta untukmu lagi menari
Dengan diam, dengan getiran.